Selasa, 08 Juli 2014

Jalanku Pilihanku

Disaat saya dinyatakan naik ke kelas 3 SMA, disaat itu pula saya sudah harus menentukan langkah saya setelah lulus SMA. Pertama saya bingung harus kuliah dimana? Jurusan apa? Dan lain lain. Saya pun berkonsultasi dengan guru BK, banyak pendapat dan nasihat yang guru BK berikan hingga membuat hati saya yakin untuk melanjutkan kuliah di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG. Tapii walau pun yakin untuk kuliah di UMM, saya masih bingung mau masuk jurusan apa? Saya pun searching di google tentang jurusan jurusan yang ada di UMM. Dan ternyata ada beberapa jurusan yang menarik perhatian saya. Dan saya pun mendaftarkan diri saya ke UMM dengan jurusan yang sudah saya pilih yaitu “ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN “.
“ Mengapa sih memilih jurusan Ilmu dan Terknologi Pangan ??? “ yah itulah pertanyaan yang teman teman ajukan kepada saya. Dan saya memiliki alasan tersendiri untuk memilih jurusan tersebut. Jurusan  Ilmu dan Teknologi Pangan katanya sangat bagus dalam prospek kerja karena bergerak di bidang Industri Pangan. Sehingga jika saya bekerja dalam bidang tersebut saya dapat membantu meningkat mutu pangan di indonesia. kemudian saya juga senang dengan jurusan yang berhubungan dengan kualitas makanan.  Selain itu saya juga ingin mengetahui bagaimana makanan itu di produksi ? bagaimana kualitas makanan yang di produksi ? bagaimanaa nilai gizi dari makanan yang di produksi? Apakah gizi yang terkandung dalam makanan telah memenuhi kebutuhan gizi yang di perlukan oleh tubuh ?. itulah yang melatarbelakangi saya untuk memilih jurusan ilmu dan teknologi pangan. Dan saya berharap  semoga dengan memilih jurusan ini saya dapat menjawab pertanyaan pertanyaan dalam diri saya. Dan semoga jurusan ini akan membuahkan hasil yang baik untuk masa depan saya.
Aminn...

Tanjung Enim Kita

TANJUNG ENIM, PALEMBANG SUM-SEL

Apakah anda tahu dimana tanjung enim itu?

Tanjung Enim adalah sebuah Kota kecil di Palembang Sumatera Selatan. Tanjung enim adalah suatu tempat dimana aku dilahirkan dan dibesarkan. Mungkin tak banyak orang yang mengenal tanjung enim apalagi orang dari luar Sumatera Selatan. Namun saya bangga tinggal di tanjung enim, walaupun kadang disebut kota terpencil namun tanjung enim memiliki banyak arti bagi saya.

Tanjung enim sering juga di sebut Kota Batubara. Karena disana terdapat tambang Batubara yang sangat luas dan batubara yang dihasilkan sangat berkualitas. Batubara ini di kelolah oleh sebuah perusaan ternama di Indonesia yaitu PT. BUKIT ASAM (PERSERO.) dan di dampingi oleh PT. PAMA PERSADA NUSANTARA. Tambang batubara ini merupakan sumber pendapatan bagi seluruh masyarakat tanjung enim, karena sebagian besar masyarakatnya bekerja di Tambang Batubara ini. Banyak orang dari luar Sumatera yang berbondong bondong untuk mencari pekerjaan di Kota Batubara ini.

Di tanjung enim masih banyak hutan hutan dengan pepohonan yang lebat sehingga udara di tanjung enim tidak tercemar karena debu yang berasal dari Tambang. Hanya saja sungai di tanjung enim yang terlihat kotor karena para penduduk yang masih memiliki kebiasaan membuang sampah disungai.

Ada makanan apa saja sih di tanjung enim?

Wahh, kalau bicara tentang makanan.... yah makanan di tanjung enim tentu nya pasti sama dengan makanan khas palembang... yaitu PEMPEK, namun masih banyak makanan yang lain seperti Model,Tekwan, Kue 8 Jam, dll.

Di tempat tinggalku ini terdapat banyak fasilitas olahraga seperti lapangan golf, lapangan bola, lapangan futsal, bowling, Gor Bukit Asam, lapangan badminton, dan masih banyak lagi.

Tempat rekreasinya pun asik seperti taman bukit asam, air terjun, goa putri, bukit selero dan lain lain.

Ini lah yang membuktikan bahwa tanjung enim bukan lah sebuah kota terpencil yang sangat udik atau pun ketinggalan jaman.


Glimpse of My Story


 

Perkenalkan Nama Saya “ NADINE FITRANIA INDRASWARI “. Biasa dipanggil Nadine. Saya adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara. Kedua saudaraku yaitu TOPAN ADI PRASETYO dan DIMAS RAHADIAN SETIAKI. Saya hidup dalam keluarga sederhana yang sangat rukun. Saya dibesarkan di sebuah kota kecil bernama Tanjung Enim di daerah Palembang Sumatera Selatan. Meski kami tinggal di Palembang namun sebenarnya kedua orang tua saya berasal dari Jawa Timur. Ayah saya berasal dari Lumajang dan ibu saya berasal dari Batu. Jadi bisa dikatakan bahwa kedua orang tua saya merantau ke Palembang.

Sewaktu kecil banyak sekali cita cita yang terlintas di pikiran saya seperti menjadi dokter, pengusaha, pakar matematika dan lain sebagainya. Namun seiring waktu saya mulai mengerti bahwa banyak cita cita selain yang saya impikan, terlalu luas kesempatan untuk mendapatkan masa depan yang cerah.